Pentingkah Manajemen Waktu Bagi Anak?

Latest News and Events / 22 February 2016

Kalangan Sendiri

Pentingkah Manajemen Waktu Bagi Anak?

Lusiana Official Writer
5564

Dalam seni mendidik anak atau yang sering disebut parenting, ada hubungan yang kuat antara manajemen waktu dan disiplin pada anak. Menerapkan manajemen waktu pada anak dapat menjadi cara yang sangat efektif bagi orangtua untuk membangun kedisiplinan dalam diri anak. Menurut psikolog anak dan keluarga Elizabeth T. Santosa M.Psi, berikut dua alasan penting mengapa orangtua perlu mengajarkan manajemen waktu kepada anak:

  • Orangtua perlu membangun keteraturan dalam diri anak sejak dini.
    Artinya anak-anak perlu tahu adanya kualitas suatu tindakan yang dilakukan secara berkala. Keteraturan juga mempersiapkan masa depan anak untuk memiliki pola hidup yang sehat dan efektif. Contohnya tidur dengan waktu yang cukup dan teratur, baik untuk perkembangan otak mereka.
  • Anak mempelajari skala prioritas.
    Anak dengan manajemen waktu yang baik sudah tahu hal pertama yang harus dikerjakan, yaitu yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya akan diselesaikan terlebih dahulu. Contohnya belajar, makan, mandi. Itu merupakan hal yang utama dan untuk skala prioritas yang kedua bermain misalnya akan dilakukan setelah tugas utamanya selesai.

Lalu bagaimana jika suatu saat anak mengingkari atau melanggar manajemen waktu yang sudah disetujui di dalam keluarga? Elizabeth memberikan beberapa saran yang sebaiknya dilakukan orangtua terhadap anak, diantaranya sebagai berikut:

  • Sanksi vs konsekuensi
    Jangan memberikan sanksi, karena sanksi berasosiasi dengan hukuman dan ini berdampak negatif pada anak. Lebih baik berikan yang disebut ‘konsekuensi’ sebagai akibat dari perilakunya. Bahwa setiap manusia ketika mengambil keputusan dalam hidup maka akan ada akibat dari keputusan itu. Pola pikir atau mindset ini harus diperkenalkan kepada anak sejak dini. Bila anak sudah menerapkan disiplin waktu sejak dini maka harusnya tidak ada resistensi dan pelanggaran, karena sudah menjadi habituasi artinya anak-anak sudah terbiasa dengan pola seperti ini.
     
  • Hindari konsekuensi fisik
    Tindakan memberi konsekuensi yang melibatkan fisik sangat tidak efektif. Anda bisa mengambil contoh bila anak lebih memilih bermain daripada belajar, maka tindakan konsekuensi yang dapat dilakukan orang tua adalah bisa dengan mengambil waktu bermain tersebut. Lalu alihkan untuk melakukan tindakan positif lainnya, misalnya membantu orang tua di dapur atau membereskan rumah. Mengubah hal negatif menjadi positif, itu yang terpenting dari tindakan konsekuensi.
Dari sejak dini orangtua memegang peranan penting dalam membuat atau mendesain manajeman waktu yang baik. Berbicara orangtua disini haruslah suami dan istri, tidak hanya satu pihak saja yang terlibat. Jika orangtua sudah mengambil kesepakatan bersama dalam hal mengatur manajemen waktu lalu aplikasikan kepada anak sehingga terbangun sikap disiplin dalam diri anak-anak.

Mengajarkan sesuatu yang baik kepada anak-anak memang harus dimulai dari orangtua. Anak-anak akan lebih cepat memahami dan menyerap bila mereka melihat apa yang orangtua lakukan. Tidak hanya dalam hal mengatur waktu, terbiasa memberi juga merupakan kebiasaan yang baik untuk diterapkan pada anak-anak. Mulailah dari diri Anda, menjadi teladan dalam hal memberi di pelayanan. Caranya sangat mudah, Anda bisa bergabung menjadi Mitra CBN. Dengan demikian Anda mendukung program-program TV inspiratif CBN; Solusi, Dina Hiji Mangsa, Superbook, Generasi Zeru, Gang Senggol dan jawaban.com, terus hadir memberitakan keselamatan bagi banyak orang. Jadi tunggu apalagi, segera lengkapi data diri Anda dalam form terlampir untuk bergabung menjadi Mitra CBN, atau hubungi kami melalui SMS di nomor 081.5965.5960, ketik JC # Nama Lengkap # Email. Kami akan mengapresiasi tindakan memberi Anda dengan sebuah power bank unik, bagi Anda yang sudah mentransfer donasi untuk pertama kalinya sebagai Mitra CBN.
Halaman :
1

Ikuti Kami